Pages

Jumat, 24 Januari 2014

Dinasti Chin (Cina Kuno)



Pada zaman dinasti Chin ini mulai dirintis pembangunan Tembok Raksasa Cina (The Great Wall) yang panjangnya 2430 km, tinggi 16 m dan lebar 8 m. Tembok raksasa ini dibuat untuk menangkal serangan-serangan bangsa Mongol dari arah utama yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
Hasil budaya Cina Kuno
1.      AGAMA
Selain ajaran-ajaran Taoisme dan konfusionisme, bangsa Cina mempercayai adanya:

Cina Kuno


           Kebudayaan Cina Kuno, disebut kebudayaan Lembah Sungai Kuning, karena kebudayaan ini timbul di Lembah Sungai Hoang-Ho. Sungai ini banyak mengangkut debu Gurun Pasir Gobi, sehingga airnya berwarna kekuning-kuningan. Inilah sebabnya Sungai Hoang-Ho ini dijuluki Sungai Kuning. Tempat muaranya disebut : Laut Kuning, lembahnya disebut : Lembah Sungai Kuning dan penduduknya termasuk ras berkulit kuning pula.

ZAMAN EPOS (±1000-500 SM)


Disebut zaman epos, karena pada kurun waktu itu buku-buku epos Mahabarata dan Ramayana disusun.
-          Kitab Mahabarata yang dikarang oleh pujangga Wiyasa menceriterakan peperangan antara keluarga Pandawa dan Kurawa (Bharata -Yudha) di Tegal Kurusetra. Peperangan ini dimenangkan oleh pihak Pandawa.

KEBUDAYAAN HINDU

Penduduk asli yang mendiami daerah Lembah Sungai Indus dan Ganggadiperkirakan bangsa Dravida. Mereka berkulit hitam dan berambut keriting. Pada kurang lebih abad 16 SM masuklah bangsa Arya (berkulit putih, hidung mancung) ke India Utara dari arah utara, melalui “Gerbang Kaiber Pas”.
Mereka itu adalah bangsa kelana dari daerah sekitar Laut Kaspia. Lambat laun bangsa-bangsa Dravida berhasil didesak oleh bangsa Arya ke arah selatan akhirnya mendiami daratan tinggi Dekhan.

MEMBAHASA PERADABAN LEMBAH INDUS DAN MENUNJUKKAN HASIL-HASIL KEBUDAYAAN


      Di India ditemukan lokasi kebudayaan kuno yang timbul di Lembah Sungai Indus dan Gangga. Lembah sungai ini terletak pada wilayah yang terlindungi, sehingga tidak banyak peristiwa-peristiwa berebut seperti di Lembah Sungai Eufrat-Tigris dan Lembah Sungai Kuning. Namun demikian bangsa Arya dapat menerobos masuk ke India lewat Kaiber Pas dan menduduki Lembah Sungai Gangga.

Kamis, 02 Januari 2014

MENEMUKAN NILAI-NILAI PENINGGALAN BUDAYA MASA PRASEJARAH YANG DAPAT MENUMBUHKAN KESADARAN UNTUK IKUT BERPERAN SERTA DALAM PEMELIHARAAN WARISAN BUDAYA BANGSA



1.      Pembagian zaman sejarah kebudayaan Indonesia
Sudah diterangkan bahwa zaman praasejarah itu erat kaitannya dengan geologi, sebab zaman prasejarah terletak di antara zaman tertier dan quarter. Sedang zaman prasejarah juga merupakan bagian dari sejarah kebudayaan Indonesia. Dengan demikian sejarah kebudayaan Indonesia seluruhnya dapat dibagi menjadi 4 mas, yaitu :

MENYIMPULKAN CORAK KEHIDUPAN MASYARAKAT PRASEJARAH INDONESIA BERDASARKAN HASIL-HASIL KEBUDAYAAN (SISTEM KEPERCAYAAN, KEMASYARAKATAN, PERTANIAN, PELAYARAN, DAN BAHASA)



Pengertiannya :
Peninggalan kebudayaan masyarakat prasejarah ialah alat-alat dari :
-          Batu tua (Palaeolithicum)
-          Batu madya (Mezolithicum)
-          Batu baru (Neolithikum)
-          Logam : perunggu dan besi
-          Perhiasan : manik-manik
-          Batu besar (Megalithicum)

CIRI-CIRI KEHIDUPAN MASYARAKAT BERBURU DAN MENGUMPULKAN MAKANAN SERTA KEHIDUPAN BERCOCOK TANAM



Dari uraian bentuk manusia purba dibagian muka, menunjukkan bahwa bentuk fisik manusia purba mengalami perubahan dari besaar dan kuat (meganthropus robustus) ke bentuk yang lebih kecil, tetapi menjadi bentuk homo sapiens (manusia cerdik). Selain perubahan fisik, juga budayanya mengalami perkembangan, yaitu pola hidup berburu dan meramu ke pola hidup bercocok tanam dan menetap.

TEMPAT-TEMPAT PENEMUAN FOSIL MANUSIA PURBA



a.       Di Indonesia
-          Wajak di Jawa Timur
-          Trinil di Jawa Timur
-          Mojokerto di Jawa Timur
-          Ngandong di Jawa Timur
-          Sangiran di Jawa Tengah
b.      Di luar negeri
-          Cina
-          Eropa
-          Afrika

SUSUNAN MASYARAKAT



Manusia purba belum mengenal hidup bermasyarakat yang teratur seperti masyarakat zaman sejarah. Mereka hidup berkelompok-kelompok dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain yang lebih baik, dalam arti banyak bahan pangan dan aman. Hidup mereka sepenuhnya masih tergantung oleh alam. Oleh karena itu mereka selalu mengadakan perpindahan.

SKALA ZAMAN GEOLOGI



Untuk memahami pertumbuhan dan perkembangan masyarakat prasejarah, kita harus mengerti letak fosil-fosil manusia purba. Biasanya lapisan tanah yang paling bawah adalah lapisan tanah yang tertua. Namun di lapangan, keadaannya tidak seperti itu. Tenaga indogen mengubah letak lapisan-lapisan tanah tersebut sehingga lapisan tanah yang lebih muda tergeser ke bawah dan sebaliknya lapisan tanah yang tertua justru ada dibagian atas. Namun para ahli sudah memiliki keahlian dengan berpedoman pada fosil/pandu, untuk menentukan umur lapisan kulit bumi, mana yang tua dan mana yang lebih muda umurnya. Bila kita membaca skala zaman geologi harus dari bawah (secara umum lapisan yang tua ada di bawah).

BENTUK MANUSIA PURBA





Penafsiran bentuk manusia purba berdasaarkan pada penemuan fosil-fosailnya. Bentuk fisik manusia purba berdasarkan hasil penelitian para ahli mengalami perubahan secara evolusi.
Menurut penelitian Eugene Dubois (1890) di desa Trinil, manusia purba itu bentuknya menyerupai kera, maka dinamakan Pithecantropus rectus, artinya “manusia kera yang berjalan tegak”.

Rabu, 01 Januari 2014

PENGERTIAN PRASEJARAH

            Zaman disebut prasejarah, bila pada masa itu belum ada peninggalan-peninggalan budaya yang tertulis. Manusia yang hidup dalam zaman prasejarah disebut manusia prasejarah yang umumnya dinamakan manusia purba.

Sebagai kelanjutan dari zaman prasejarah ialah zaman sejarah. Pada waktu zaman sejarah, orang-orangnya sudah dapat menulis, sehingga ada peninggalan-peninggalan budaya yang ditulis. Misalnya: batu bertulis yang disebut prasati, tugu, candi, makam dan sudah ada tulisan-tulisannya.