Dari uraian
bentuk manusia purba dibagian muka, menunjukkan bahwa bentuk fisik manusia
purba mengalami perubahan dari besaar dan kuat (meganthropus robustus) ke
bentuk yang lebih kecil, tetapi menjadi bentuk homo sapiens (manusia cerdik). Selain
perubahan fisik, juga budayanya mengalami perkembangan, yaitu pola hidup berburu
dan meramu ke pola hidup bercocok tanam dan menetap.
Berburu
yaitu : menangkap ikan, menankap binatang buruan rusa atau babi untuk dimakan.
Meramu yaitu
mengumpulkan makanan dari hasil hutan : talas dan jenis umbi-umbian yang lain,
juga kerang-kerangan. Penelitian selanjutnya tentang kerang ini terbukti
penemuan adanya sampah dapur (kjokken modding) yang terjadi dari kulit kerang
yang menumpuk.
Pada umumnya
manusia purba yang termasuk “tua” masih hidup dalam pola berburu dan meramu.
Serta hidup yang berpindah-pindah. Sesudah mendapat pengaruh budaya dari Asia,
yaitu bangsa-bangsa austronesia, budaya berburu dan meramu sedikit berubah
menjadi bercocok tanam yang menetap.
1. Pithecanthropus
Erectus
Kebudayaan : berburu dan
meramu
Alat-alatnya : alat pemukul
dari kayu yang dipukulkan atau dilemparkan dan kapak genggam untuk memotong
daging hasil buruan.
Jenis manusia purba yang mirip
Sinanthropus Pekinensis, ditemukan di dekat Peking dan beberapa
tempat di Asia Timur.
2. Homo
Soloensis atau Homo ngandongensis
Kebudayaan
: berburu dan meramu
Alat-alatnya : masih sama dengan Pithecanthropus Erectus,
hanya ada alat yang lebih maju yaitu kapak perimbas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar