MENEMUKAN NILAI-NILAI PENINGGALAN BUDAYA MASA PRASEJARAH YANG DAPAT MENUMBUHKAN KESADARAN UNTUK IKUT BERPERAN SERTA DALAM PEMELIHARAAN WARISAN BUDAYA BANGSA

1.      Pembagian zaman sejarah kebudayaan Indonesia

Sudah diterangkan bahwa zaman praasejarah itu erat kaitannya dengan geologi, sebab zaman prasejarah terletak di antara zaman tertier dan quarter. Sedang zaman prasejarah juga merupakan bagian dari sejarah kebudayaan Indonesia. Dengan demikian sejarah kebudayaan Indonesia seluruhnya dapat dibagi menjadi 4 mas, yaitu :

-          Zaman prasejarah, sejak dari permulaan adanya manusia dan kebudayaan sampai kira-kira abad ke-5 Masehi.

-          Zaman purba, sejak dari datangnya pengaruh India paa abad-abad pertama tarikh Masehi sampai lenyapnya Kerajaan Majapahit sekitarntahun 1500 M.

-          Zaman Madya, sejak dari datangnya agama dan pengaruh Islam menjelang akhir zaman Majapahit sampai akhir abad ke-19.

-          Zaman Baru (modern), sejak masuknya anasir-anasir Barat dan teknik modern pada kira-kira tahun 1900 sampai sekarang.

Mengenai zaman baaru (modern) perlu dikemukakan bahwa zaman ini (sekarang ini) sedang kita hadapi dan alami bersama. Dan sekarang ini proses modernisasi masih sedang dan terus berlangsung.

Jadi kebudayaan Indonesia modern itu belum mempunyai bentuk yang tertentu, coraknya masih belum tegas. Kebudayaan Indonesia modern masih ada dalam pembentukan.

2.      Nilai-nilai peninggalan budaya masa prasejarah

Kebudayaan manusia lahir bersamaan dengan lahirnya manusia itu hanya berupa benda-benda bersahaja, benda-benda atau alat dari batu misalnya.

Benda-benda prasejarah baru diketahui dan diselidiki oleh para ahli pada abad ke-19. Peninggalan diadakan di berbagai tempat di dunia (Eropa, Afrika dan Asia) dan di Idonesia.

Khusus tempat peninggalan fosil manusia purba di Indonesia merupakan sumber pengetahuan untuk dunia. Yaitu di : Sangiran, Wajak, Ngandong dan Trinil. Indonesia yang menjadi sumber fosil tersebut memiliki nilai-nilai yang tiada terhingga besarnya.

Oleh karena itu kita sebagai bangsa yang berbudaya, harus merasa memiliki udaya prasejarah tersebut, dan dengan demikian kita juga wajib menjaga kelestariannya.

Betapa besar rasa ikut memiliki itu terbukti dengan cara yang bagamanapun pihak-pihak luar yang berusaha akan merusak dan mencuri untuk dijual ke luar negeri pasti ketahuan. Seperti kejadian akhir-akhir ini tentang dijualnya beberapa hasil temuannya fosil oleh penduduk kepada warga negara asing (Amerika Serikat) dapat dibatalkan. Demikian pula usaha-usaha pengiriman beberapa fosil manusia purba yang akan dikirim ke Amerika Serikat dapat dibatalkan oleh dinas imigrasi di Yogyakarta.

Untuk menjaga kelestarian benda-benda budaya prasejarah itu ditempuh cara antara lain :

a.       Bagi penemu benda prasejarah/sejarah harus diberi imbalan yang setimpal, hal ini perlu agar tidak terjadi perlu agar tidak terjadi penjualan secara gelap, seperti yang telah berulang kali terjadi.

b.      Restorasi fsik dan mental, untuk memberi penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat betapa pentingnya benda-benda prasejarah/sejarah (restorasi mental). Sedang restorasi fisik berupa pemugaran-pemugaran, penataan-penataan kembali tata letak dan susunan benda-benda dalam museum, dsb.

c.       Undang-undang cagar budaya, yang mengatur dan melindungi kelestarian benda-benda prasejarah/sejarah. Mengambil tindakan-tindakan tegas bagi yang melanggarnya.

Berapa nilainya atau harga benda-benda prasejarah/sejarah dalam satu tempat saja? Di bawah ini ditunjukkan sebagai contoh museum Sangiran yang berisi benda-benda prasejarah.

Cantatan :

-          Sangiran terletak ±20 km sebelah utara kota Solo dikecamatan Kalijambe, kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

-          Sangiran merupakan gudang fosil manusia purba dunia.