Pages

Kamis, 02 Januari 2014

BENTUK MANUSIA PURBA





Penafsiran bentuk manusia purba berdasaarkan pada penemuan fosil-fosailnya. Bentuk fisik manusia purba berdasarkan hasil penelitian para ahli mengalami perubahan secara evolusi.
Menurut penelitian Eugene Dubois (1890) di desa Trinil, manusia purba itu bentuknya menyerupai kera, maka dinamakan Pithecantropus rectus, artinya “manusia kera yang berjalan tegak”.

  • Menurut hasil penelitian oleh von Koenigswald (1936), manusia purba itu bentuknya lebih besar, maka dinamakan Meganthropus Palaeojavanicus, artinya “manusia besar tertua di Jawa”. 
  • Menurut hasil penelitian von Koenigswald dan Weidenreich, di desa Ngandong (1931 dan 1934) menamakan fosil temuannya “Homo Soloensis, atau Manusia dari Solo”.

Penemuan dan hasil penelitian yang lain dari von Koenigswald (1936 dan 1941) di Sangiran dinamakan Pithecantropus Robustus yang artinya “manusia kera yang perkasa”.
Oleh para ahli tersebut di atas, bentuk manusia purba itu diliat berdasarkan bentuk tengkoran dan perkiraan besar kecilnya otak. Bentuk tengkorak yang besar, isi otaknya juga lebih besar, dan ini dimiliki oleh manusia. Sedangkan bentuk tengkorak jenis simpanse (kera) lebih kecil, dan otaknya pun juga kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar